Arsenal Incar "Mentality Monster" Baru, Mau Bikin Kloningan Salah?
London panas. Bukan cuma karena cuaca musim panas, tapi karena rumor transfer yang bikin jantung fans Arsenal deg-degan: The Gunners lagi ngincer Viktor Gyökeres dari Sporting CP. Bukan striker kaleng-kaleng, Gyökeres lagi on fire: 38 gol, 13 assist dalam semusim. Gila. Tapi tunggu dulu—kenapa Arsenal bisa sebegitu ngebetnya?
Karena Arsenal haus. Haus gelar. Haus pembuktian. Mereka ngeliat Liverpool punya Salah yang konsisten nyetak gol kayak mesin, dan sekarang Arteta pengen punya versi mentalitas monster-nya sendiri. Dalam kepala Arteta, Gyökeres bisa jadi Salah-nya Arsenal—bukan di posisi, tapi di dampaknya. Dia pengen striker yang bukan cuma jago di statistik, tapi punya mental pembunuh: nggak ngedrop waktu pressure tinggi, nggak sembunyi pas tim butuh gol, dan selalu haus kemenangan.
Arsenal katanya udah siap nembak tawaran €75 juta plus gaji segede langit buat si striker Swedia ini. Tapi langkah ini bukan tanpa risiko. Liga Portugal bukan Premier League. Main lawan Famalicão jelas beda level dengan lawan Manchester City. Jadi apakah Gyökeres bisa jadi solusi atau justru rekrutan mahal yang jeblok kaya Nicolas Pépé? Fans punya hak buat skeptis.
Masalahnya bukan cuma soal kualitas. Ini soal DNA. Arsenal selama ini sering disindir tim lembek, tim mental anak sekolahan. Musim lalu, pas tinggal selangkah dari gelar, mereka malah melempem. Mental juaranya nggak nyala. Nah, Gyökeres ini diklaim punya mental “aku harus nyetak gol atau mati”. Itu yang lagi dicari Arteta. Dia udah capek sama pemain yang cuma cakep di latihan tapi nggak muncul di big match.
Tapi apakah ngerekrut satu “mentality monster” cukup buat ubah nasib tim? Atau ini cuma kosmetik transfer doang biar manajemen keliatan serius? Dan kalau Arsenal gagal dapat Gyökeres, siapa plan B mereka? Karena fans udah mulai muak dengar kalimat “we tried”.
Satu hal yang jelas: kalau Arsenal mau bersaing di atas, mereka harus mulai beli pemain dengan otak dan otot juara. Nggak cukup cuma skill. Harus ada kebengisan. Harus ada aura predator. Kalau Gyökeres memang seperti itu, ambil. Kalau cuma ikut-ikutan hype karena statistik doang, ya siap-siap nambahin koleksi meme “Arsenal bottle it again”.
Sekarang bolanya ada di tangan manajemen Arsenal. Kita tunggu, ini proyek serius atau cuma transfer clickbait?