Golden State Warriors Ditinggal Looney, Bidik Horford. Akankah Dinasti Runtuh atau Bangkit?

San Francisco — Dinasti Golden State Warriors kembali terguncang. Setelah kegagalan menembus babak playoff musim lalu, kini tim asuhan Steve Kerr harus merelakan salah satu fondasi utamanya, Kevon Looney, hijrah ke New Orleans Pelicans. Kepergian Looney bukan sekadar perpindahan pemain—ini adalah sinyal gawat darurat bagi struktur pertahanan Warriors yang selama ini bertumpu pada kekuatan paint area yang solid.

Looney, yang dikenal dengan kerja kerasnya, kemampuan membaca serangan lawan, dan loyalitas tinggi terhadap tim, menjadi korban manuver manajemen yang semakin kehilangan arah. Dalam beberapa musim terakhir, Golden State seolah terjebak antara membangun ulang (rebuild) dan mempertahankan kejayaan masa lalu. Kebingungan ini membuat keputusan-keputusan transfer menjadi tampak reaktif dan tidak memiliki arah jangka panjang yang jelas.

Kini, Warriors dilaporkan membidik Al Horford dan Jarrett Allen sebagai pengganti. Tapi benarkah solusi ada pada dua nama itu? Horford, meski sarat pengalaman, bukanlah jawaban jangka panjang, mengingat usianya yang sudah menyentuh 38 tahun. Sementara Allen, jika berhasil didapat, bisa memberikan energi baru—namun negosiasi rumit dengan Cleveland bukan perkara mudah.

Di tengah kabar ini, rumor soal trade Jonathan Kuminga juga semakin memanas. Sacramento Kings disebut-sebut siap menutup pembicaraan jika Warriors tidak membuka diri. Apakah Golden State siap kehilangan satu-satunya prospek muda yang potensial?

Pertanyaannya kini bukan hanya soal siapa yang datang atau pergi. Tapi: masihkah Golden State punya visi? Atau ini awal dari kehancuran dinasti yang pernah menaklukkan NBA?