“Goyangan Dika Guncang Dunia! Penari Cilik Pacu Jalur Kuansing Jadi Ikon Budaya Viral 2025”

Kuansing — Siapa sangka, di tengah derasnya arus Sungai Batang Kuantan, muncul seorang bocah yang mampu mengguncang dunia. Dika, penari cilik asal Riau, mendadak jadi sensasi global setelah videonya menari di ujung perahu Pacu Jalur viral di media sosial. Dengan langkah penuh percaya diri dan ekspresi menggemaskan, ia menari bak bintang di atas panggung, padahal ia hanya berdiri di ujung perahu tradisional yang melaju kencang.

Video berdurasi kurang dari satu menit itu diunggah di TikTok dan langsung meledak—jutaan views, ribuan komentar, dan serbuan parodi dari seluruh dunia. Klub sepak bola Paris Saint-Germain (PSG) bahkan ikut mengunggah versi editan mereka, disusul oleh YouTuber terkenal KSI. Dalam waktu singkat, Dika bukan hanya menjadi bintang lokal, tapi ikon global.

Fenomena ini disebut netizen sebagai “Aura Farming” — karena tarian Dika dianggap mampu menarik energi positif sekaligus membakar semangat para pendayung. Bukan sekadar hiburan, goyangan lincah Dika menjelma jadi simbol kebanggaan budaya. Pemerintah setempat menyambut antusias, bahkan bersiap menyulap Festival Pacu Jalur 20–24 Agustus 2025 menjadi event nasional berkelas dunia.

Tradisi Pacu Jalur sendiri merupakan warisan budaya sejak abad ke-17, namun baru kali ini mendapatkan sorotan sefenomenal ini. Apa yang dilakukan Dika mungkin sederhana, tapi dampaknya luar biasa: membawa Riau ke panggung dunia, memantik rasa cinta tanah air, dan membuktikan bahwa kadang, perubahan besar bisa datang dari tarian kecil seorang anak di atas perahu.

Dika bukan hanya menari. Ia menyihir dunia.