“Trump Mengguncang Amerika: Pajak Dipangkas, Tarif Naik, UFC di Gedung Putih?”

WASHINGTON DC, 4 Juli 2025 — Dalam perayaan Hari Kemerdekaan penuh kembang api dan kibaran bendera, Presiden Donald J. Trump kembali menciptakan kejutan. Di tengah sorak sorai ribuan pendukung di halaman Gedung Putih, Trump menandatangani undang-undang besar yang ia sebut sebagai “One Big Beautiful Bill” — tagihan yang menjanjikan pemotongan pajak, penguatan imigrasi, dan reformasi anggaran secara besar-besaran.

“Ini adalah revolusi damai untuk kelas pekerja Amerika,” ujar Trump di panggung megah yang dikelilingi jet tempur, daging panggang, dan lagu kebangsaan. Tapi di balik gemerlap acara itu, para ekonom dan aktivis sosial mulai cemas: tagihan ini bisa menambah defisit hingga $3 triliun dalam 10 tahun dan memangkas program bantuan seperti Medicaid dan kupon makanan.

Bukan hanya itu. Trump juga kembali melayangkan “surat cinta” ke 12 negara sahabat—yang isinya pemberitahuan kenaikan tarif impor hingga 70%. “Mereka main-main dengan Amerika. Sekarang giliran kita yang bermain kasar,” katanya lantang. Dunia mulai gelisah, pasar keuangan gemetar.

Sementara itu, ketika Texas dilanda banjir besar dan puluhan orang hilang, Trump langsung mengirimkan DHS dan menyampaikan belasungkawa. Namun, sorotan tetap tertuju pada komentarnya soal Ukraina. “Saya tidak tahu apakah saya bisa hentikan perang dengan cepat. Tapi saya akan coba,” katanya, untuk pertama kalinya mengakui keraguan atas janji kampanyenya.

Trump bahkan menggoda ide baru: UFC di Gedung Putih tahun depan, menghadirkan Conor McGregor dan kerumunan 25 ribu orang. Amerika Serikat, di bawah Trump, bukan hanya berubah arah—tapi menciptakan peta baru.

Pertanyaannya: kita ke mana sekarang?