Mie Instan: Pilihan Praktis, Risiko Kesehatan Mengintai Mahasiswa


Di balik kemasan praktis dan harga terjangkau, mie instan telah menjadi makanan utama bagi banyak mahasiswa di Indonesia. Namun, kebiasaan ini menyimpan potensi risiko kesehatan yang sering diabaikan. 

Penelitian di Universitas Sriwijaya menunjukkan bahwa 63,7% mahasiswa memiliki perilaku konsumsi mie instan berisiko tinggi. Faktor utama yang memengaruhi adalah iklan dan preferensi makan, sementara pengetahuan gizi dan uang saku tidak berhubungan signifikan dengan perilaku ini .

Di Pontianak, studi lain mengungkapkan bahwa meskipun mahasiswa memiliki pengetahuan gizi yang baik, tidak ada hubungan signifikan antara pengetahuan tersebut dan perilaku konsumsi mie instan. Hal ini menunjukkan bahwa faktor psikososial dan kebiasaan sosial lebih dominan dalam menentukan pola makan mereka .

Fenomena ini diperparah dengan kebiasaan makan yang dipengaruhi oleh teman sebaya. Sebuah studi di Semarang menemukan bahwa pengaruh teman sebaya adalah faktor paling berpengaruh dalam konsumsi mie instan di kalangan mahasiswa .

Meskipun mie instan tetap menjadi pilihan praktis, penting bagi mahasiswa untuk menyadari dampak jangka panjangnya terhadap kesehatan. Edukasi yang tepat dapat membantu membentuk kebiasaan makan yang lebih sehat dan seimbang.