Makan semangka setelah nasi ternyata lebih dari sekadar kebiasaan penutup makan. Peneliti gizi memperingatkan, kombinasi ini bisa memicu sensasi penuh di perut yang bikin sebagian orang kaget. Nasi yang dicerna lambat bertemu semangka berair tinggi—hasilnya? Perut terasa “kenyang instan” dan bagi sebagian orang muncul kembung ringan.
Tak hanya itu, semangka kaya gula alami. Jika dikonsumsi langsung setelah nasi, kadar gula darah bisa melonjak lebih cepat. Bagi mereka yang sensitif atau punya riwayat gula, ini bukan sekadar trivial. Namun, banyak juga yang menikmati sensasi segar dan manisnya sebagai penutup makan, seakan membersihkan rasa nasi dari mulut.
Dari sisi budaya, kebiasaan ini umum di Asia: buah sebagai penutup makan bukan hanya soal rasa, tapi juga dipercaya membantu pencernaan. Meski klaim medisnya masih diperdebatkan, fakta tetap menarik—makan semangka setelah nasi bisa jadi pujian atau tantangan bagi sistem pencernaan. Jadi, sebelum langsung menelan potongan manis itu, pikirkan bagaimana perutmu akan bereaksi.
Kalau mau, aku bisa buat versi lebih provokatif lagi, seakan ini “bom perut” yang banyak orang lakukan tanpa sadar. Mau dicoba?