Bunker Tegalsari, salah satu situs sejarah peninggalan era kolonial di jantung Surabaya, ikut menjadi korban dalam kerusuhan 30-31 Agustus 2025. Kericuhan yang bermula dari aksi demonstrasi itu berubah brutal: Gedung Negara Grahadi dilalap api, Polsek Tegalsari luluh lantak, dan bunker bersejarah di dekatnya tak luput dari imbas. Massa perusuh melemparkan benda-benda keras dan membakar fasilitas sekitar hingga interior bunker rusak parah.
Padahal, dua hari sebelumnya, aksi buruh pada 28 Agustus berlangsung relatif damai tanpa insiden berarti. Namun suasana berubah mencekam ketika gelombang massa susulan menjelma menjadi aksi anarkis. Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya mengonfirmasi kerusakan tersebut, menegaskan bahwa meski struktur utama bunker tidak terbakar, sejumlah bagian dalamnya mengalami keretakan, jelaga, dan kerusakan elemen asli yang bernilai sejarah.
Kini, Pemerintah Kota Surabaya bergerak cepat. Tim cagar budaya dikerahkan untuk menilai kondisi dan menyiapkan langkah pemulihan. Bunker Tegalsari bukan sekadar bangunan tua, melainkan saksi bisu perjalanan kota ini. Kerusakannya menjadi alarm keras: aksi brutal massa tak hanya mengoyak keamanan, tapi juga merobek warisan sejarah yang seharusnya dijaga bersama.