Mobil listrik hari ini bukan sekadar simbol gaya hidup modern, tapi juga pintu nostalgia masa kecil. Banyak pria yang kini bangga menenteng kunci mobil listrik sebenarnya sedang mengulang kenangan lama—masa ketika mereka sibuk memainkan mobil-mobilan baterai di lantai rumah. Bedanya, kini mainannya nyata, beroda empat penuh teknologi, dan bisa melaju ratusan kilometer. Fenomena ini menggelitik: apakah mobil listrik benar-benar lahir dari kesadaran lingkungan atau hanya obsesi untuk mewujudkan mimpi bocah? Apapun jawabannya, industri otomotif jelas tahu cara membangkitkan romantisme. Dari baterai mainan ke baterai raksasa, perjalanannya bukan sekadar teknis, tapi juga emosional. Saat jalanan dipenuhi kendaraan listrik, seolah dunia sedang berubah menjadi arena permainan masa kecil yang membesar dan membanjiri kota. Pertanyaannya, apakah kita sedang menyelamatkan bumi, atau sekadar menuntaskan hasrat bocah yang tak pernah selesai?