Tempo Bongkar Dalang Kerusuhan: Hoaks Gibran, Petasan sebagai Sinyal, dan Polisi Tumpul


Demonstrasi 25 dan 28 Agustus yang berujung kerusuhan dan penjarahan kini memasuki babak baru setelah investigasi Tempo mengungkap fakta mengejutkan. Remundus Rikang, jurnalis senior Tempo, dalam wawancara panjang membeberkan bagaimana timnya menelusuri jejak informasi palsu dan pergerakan massa yang diduga terkoordinasi. Salah satunya, foto viral Gibran yang disebut bertemu ojek online ternyata hoaks—pengemudi itu bahkan bukan anggota resmi komunitas ojol. Tempo menelusuri langsung ke serikat ojek dan memverifikasi kebenarannya.

Lebih mengerikan, Rikang mengungkap pola kerusuhan yang seakan bukan spontan. Dari hasil liputan lapangan, ditemukan adanya “sinyal” berupa letusan petasan sebagai tanda dimulainya penjarahan, termasuk di rumah pejabat publik seperti Sri Mulyani. Beberapa perusuh mengaku datang dari luar Jakarta, menimbulkan pertanyaan besar: siapa yang menggerakkan mereka?

Rikang juga menyorot absennya efektivitas polisi. Di tengah amuk massa, aparat tampak tumpul, terkunci oleh krisis kepercayaan publik. “Polisi dalam posisi sulit,” ujarnya, menyindir dilema aparat yang dihantam kritik.

Di balik investigasi itu, Rikang menegaskan jurnalisme Tempo berdiri di garis depan kebenaran. Dengan pelatihan keras, wartawan mereka ditempa untuk menolak suap dan berkomitmen hanya pada publik. “Jadi jurnalis Tempo bukan soal kaya, tapi soal melayani masyarakat,” tutupnya.